Selasa, 24 Juli 2012

Hama Perkebunan "Alang-alang, Asystasia intrusa, Mikania micrantha"


Alang-alang

Famili : Poaceae (Gramineae)
Nama lokal: alang-alang (I), lalang (M), eurih (S), kambengan (J)
Imperata cylindrica, atau lebih dikenal dengan alang-alang merupakan gulma berdaun sempit yang tumbuh tegak dan berumpun. Alang-alang merupakan tumbuhan pionir terutama pada lahan yang habis terbakar, sangat toleran terhadap faktor lingkungan yang ekstrim seperti kekeringan dan unsur hara yang miskin, namun tidak toleran terhadap genangan dan naungan. Alang-alang dapat tumbuh pada daerah tropik dan subtropik hingga ketinggian 2700m diatas permukaan laut.
I. cylindrica merupakan gulma penting di perkebunan kelapa sawit. Apabila tidak dikendalikan, alang-alang dapat menghambat pertumbuhan kelapa sawit secara tidak langsung melalui perebutan unsur hara dan air, terutama pada kelapa sawit belum menghasilkan (TBM). Alang-alang juga menghasilkan senyawa alelopati berupa senyawa fenol, asam valinik dan karbolik yang diduga dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain.
Botani
Alang-alang tumbuh berumpun, tunas batang (yang membawa bunga) tidak akan tumbuh memanjang hingga menjelang berbunga. Bagian pangkal tunas batang terdisri dari beberaoa ruas pendek, sedangkan tunas yang membawa bunga beruas panjang dan terdiri dari satu sampai tiga ruas, tumbuh vertikal dan terbungkus didalam upih daun. Batang yang membawa bunga dapat mencapai 20-230cm. Bagian batang diatas tanah berwarna keunguan.
Rimpang (rizoma) tumbuh memanjang dan bercabang-cabang di tanah terutama pada kedalaman 0-20cm, namun dapat juga ditemukan hingga kedalaman 40cm. Rimpang berwarna keputihan dengan panjang mencapai 1 meter atau lebih dan beruas-ruas. Akar serabut tumbuh dari pangkal batang dan ruas-ruas pada rimpang.
Helai daun tumbuh tegak berbentuk garis-garis (lanset) yang berangsur-angsur menyempit ke bagian pangkal. Panjang daun dapat mencapai 12-80cm dengan lebar 5-18mm. Tulang tengah daun lebar dan agak pucat. Tepi daun bergerigi halus dan terasa kasar bila diraba.
Pembungaannya berbentuk malai dengan bulir bunga yang tersusun rapat, berbentuk ellips meruncing, sangat ringan dan mempunyai rambut-rambut halus (pappus) sehingga mudah terbawa angin. Benang sari berwarna kekuningan dengan putik tunggal berwarna keunguan. Biji I. cylindrica dapat berkecambah dalam waktu satu minggu dan dapat bertahan hidup selama satu tahun.

Asystasia intrusa

Famili: Acanthaceae
Asystasia intrusa telah ditemukan di Johor, Malaysia sejak tahun 1950, dan populasinya tidak termonitor hingga tahun 1960 karena tidak dianggap sebagai gulma penting pada kelapa sawit. Mulai tahun 1970, A. intrusa telah tersebar di perkebunan kelapa sawit, karet, kakao, nanas hingga pada lahan-lahan terbuka di Malaysia. Pada beberapa kasus, keberadaan A. intrusadapat menurunkan hasil pada tanaman nanas dan kelapa sawit. Asystasia digolongkan sebagai gulma jahat (noxius weed) karena kemampuannya menghasilkan biji yang sangat banyak dan pengendaliannya akan sangat sulit jika populasinya sudah berkembang di suatu lokasi (Lee, 1984, Rajaratnam et al., 1977).

Gambar: Bunga dan kantung biji Asystasia intrusa

A. intrusa memiliki toleransi tinggi terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan dan memiliki strategi tertentu untuk mengeksploitasi lingkungan. Pada daerah yang ternaungi, A. intrusa akan lebih banyak memproduksi organ vegetatif, sementara pada daerah terbuka akan lebih banyak memproduksi organ generatif.
Botani
Batang rapuh dengan penampang segi empat dan ditumbuhi rambut-rambut halus yang tersebar secara acak. Tumbuh menjalar dengan cepat mencapai tinggi 0.5 m, dan dapat mencapai 3 m jika ditopang oleh vegetasi lain. Cabang baru dapat muncul pada ruas batang dan akan menjadi tanaman baru apabila menyentuh tanah.
Daun tumbuh berpasangan pada ruas-ruas batang, berbentuk oval mendekati segitiga dengan ujung meruncing, berukuran  mulai dari  64.5mm x 25.5mm hingga 152.4mm x 76.2mm. Tangkai daun dapat mencapai panjang 50.8mm.
Rangkaian bunga muncul pada ujung tunas dan tidak bercabang. Bunga berbentung menyerupai lonceng dengan panjang 20-25mm dan memiliki bercak ungu sejajar pada bagian dalam mahkota.
Kantung biji tersusun pada rangkaian bunga berbentuk gada, berukuran hingga 30mm dan mengandung 4 bakal biji berbentuk pipih. Saat biji matang, kapsul akan pecah dan biji akan terpental. Biji diproduksi dalam jumlah banyak dengan viabilitas mencapai 85% dan dapat bertahan hingga 8 bulan di tanah. Pada kondisi alami, biji dapat berkecambah 30 hari setelah disemai dan tanaman akan mulai tumbuh dengan cepat 10 minggu setelah berkecambah. 


Gambar: Kantung biji pecah saat biji telah matang

 Mikania micrantha

Famili: Asteraceae (Compositae)
Nama Lokal: mikania (I), sembung rambat (J), caputuheun (S)
Mikania micrantha merupakan gulma tahunan yang tumbuh merambat dengan cepat. Mikania termasuk dalam gulma penting pada kelapa sawit yang dapat tumbuh hingga ketinggian 700 mdpl. Mikania umumnya tumbuh dominan pada areal kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) hingga dapat meimbelit/menutupi seluruh pelepah/tajuk kelapa sawit.

Gambar 1. Daun dan bunga Mikania micrantha
Mikania juga menghasilkan senyawa alelopati berupa phenol dan flavon. Mudah berkembang biak melalui potongan batang dan biji. Viabilitas biji mencapai lebih dari 60%, sedangkan daya tumbuh stek dapat mencapai 95%.
Botani
Batang M. micrantha tumbuh menjalar berwarna hijau muda, bercabang dan ditumbuhi rambut-rambut halus. Panjang batang dapat mencapai 3-6m. Pada tiap ruas terdapat dua helai daun yang saling berhadapan, tunas baru dan bunga.
Helai daun berbentuk segitiga menyerupai hati dengan panjang daun 4-13cm dan lebar daun 2-9cm.  Permukaan daun menyerupai mangkok dengan tepi daun bergerigi. 
Bunga tumbuh berwarna putih, berukuran kecil dengan panjang 4.5-6mm, dan tumbuh dari ketiak daun atau pada ujung tunas. Biji dihasilkan dalam jumlah besar, berwarna coklat kehitaman dengan panjang 2mm.

Gulma, orang sering menyebutnya rumput pengganggu, rumput liar atau tumbuhan liar adalah tumbuhan yang keberadaannya tidak diinginkan karena bisa mengambil nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman utama atau tanaman produksi dan juga bisa menjadi tanaman inang bagi hama dan penyakit sehingga bisa menurunkan hasil.
Selama ini kita menyangka bahwa gulma atau rumput-rumputan liar yang hidup di pekarangan, sawah, kebun, taman, perkebunan itu dianggap sebagai tanaman yang tidak berguna, dan cenderung merugikan apalagi jika tumbuh diantara tanaman hortikultura dan tanaman lain yang dibudidayakan. Tapi tahukah dan terpikirkah oleh anda jika gulma ternyata mempunyai banyak khasiat bagi kesehatan yang belum pernah kita ketahui?
Tuhan menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini pasti ada tujuan dan memberikan manfaat. Hanya saja kita yang tidak tahu manfaat apa yang ada dibalik sesuatu (tanaman dan tumbuhan) ciptaanNYA yang mungkin keberadaannya hanya kita pandang sebelah mata dan bahkan berusaha untuk menghilangkannya.
Bagi petani dan pengusaha pertanian, gulma/tumbuhan liar jelas akan merugikan karena bisa menurunkan hasil dari tanaman produksi. Bagi hobiis dan ahli taman, gulma akan merusak nilai keindahan atau pemandangan. Tetapi bukan tidak mungkin jika di suatu hari tumbuhan tersebut menjadi tanaman yang dibudidayakan dan akan menjadi barang langka yang sangat sulit dicari untuk dijadikan sebagai obat-obatan ketika bahan kimia sudah tidak mampu lagi mengobati berbagai jenis penyakit.
Di sini florabiz akan mencoba membahas beberapa jenis gulma/rumput liar, khasiat dan resep herbalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar